Monday, January 4, 2016

Ihsan dan Dara Berkunjung ke Kota



The story is about two village kids that spent their third holiday of Idul Fitri in Banda Aceh city. They explored Banda Aceh and visited several interesting place in Banda Aceh. This book is complemented with ‘kids-friendly information’ book that tell the history of every place they visited


Kisah ini, awalnya terinspirasi dari pengamatan tentang banyaknya anak-anak yang berjalan-jalan di Banda Aceh setiap lebaran. Biasanya mereka datang berkelompok dibawa dengan mobil pick up atau bus-bus antar kota, dari desa desa-desa sekitar Banda Aceh. Menjadi pemandangan yang lumrah setiap lebaran bus-bus kecil dan besar, mobil pick up, serta kendaraan pengangkut lainnya diparkir rapi dekat masjid raya menunggu penumpangnya jalan-jalan sejenak mengunjungi kota banda.

Sumber Foto: http://images.solopos.com/2014/07/FOTO-LIBUR-LEBARAN-2014-_-Kunjungi-Keluarga-dengan-Mobil-Bak-Terbuka.jpg
Dalam buku ini, Ihsan dan Dara, Adik kakak yang menjadi tokoh utama, mengunjungi tempat-tempat yang menarik di sekitar banda Aceh, mereka bermain, belajar, dan mendapat pengalaman-pengalaman menarik ketika mengunjungi tempat-tempat ini. Bermain ayunan di taman sari, bermain petak umpet (sembunyi’an) di gunongan, makan siang di hamparan rumput depan masjid raya adalah beberapa hal yang membuat hati mereka senang ketika berkunjung ke kota.


Add caption


Buku ini, sebenarnya juga merupakan hasil sampingan, dari tugas akhir kuliah master saya tentang kota pusaka Banda Aceh. Saya kira, saya butuh sesuatu yang hasil yang konkrit untuk menurunkan bahasa akedemis perkuliahan ke bahasa sehari-hari, atau bahkan bahasa anak-anak. Oleh sebab itu buku ini hadir yang sebagian besar research awalnya berbarengan dengan thesis saya itu. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.


Tugas Akhir tentang Kota Pusaka Banda Aceh
Di samping buku cerita utama, adapula buku pelengkapnya. Buku ini dikonsepkan sebagai buku yang menyajikan kisah-kisah yang lebih khusus untuk setiap tempat yang dikunjungi Ihsan dan Dara. Bisa dari segi sejarah, legenda, atau hal menarik lain tentang tempat-tempat yang dikunjungi.

 Buku suplemen berisi informasi singkat.
Harapannya, buku ini dapat menjadi media bagi anak-anak Banda Aceh untuk lebih menyayangi kotanya dengan mengetahui kisah menarik di balik tempat-tempat yang mungkin sebenarnya sering mereka lalui. Dan untuk anak-anak lain di luar Aceh, buku ini bisa menjadi sumber yang menyenangkan untuk mengenal Banda Aceh lebih jauh. Bisa pula menjadi panduan saat ada yang ingin mengunjungi Banda Aceh. Apalagi ada peta penjelajahan yang menjadi sisipan buku. Maka anak-anak bisa siap-siap bertualang seperti Ihsan dan Dara.

Terakhir, saya ingin mengucapkan terimakasih pada semua sepupu yang membantu dalam pembuatan buku, terutama dalam pengambilan gambar dan menemani dalam survey tempat-tempat, mencoba rute jalan-jalan banda aceh.

taman putroe phang
di atas escape building
sudut taman sari
pasukan bermotor, survei scene pasar aceh

Sunday, January 3, 2016

MARI BICARA TSUNAMI PROJECT

IDE
Ide pembuatan rangkaian ajakan ini bermula dari diskusi ICAIOS tentang menjadikan Desember menjadi bulan PRB (Pengurangan Resiko Bencana) yang digagas oleh Bang Ibnu Mundzir. Sederhananya adalah untuk kembali saling mengingatkan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terhadap bencana (khususnya Tsunami). Saya suka idenya karena yang dibahas adalah hal-hal penting yang sebenarnya dapat dicapai dan sederhana, namun agaknya masih sering dilupakan, seperti halnya tentang kesepatan keluarga tentang rencana evakuasi dan kesepakatan sekolah dan orang tua apa yang harus dilakukan ketika terjadi sesuatu di jam sekolah. Skala juga menjadi menarik karena tidak bicara hal-hal yang mega, tapi dilingkungan keluarga, sekolah dan komunitas.

PROSES
Ide ‘Reclaiming Conversation’ karya Sherry Tuckle adalah hal lain yang ingin saya masukkan dalam project ini. Kesadaran atas pentingnya membangun kembali percakapan fisik ditengah derasnya arus interaksi virtual diterjemahkan menjadi scene-scene  sehari-hari dalam setiap poin yang ingin disampaikan. Dibantu oleh Priambudi Trie Putra, Ilustrator berbakat, kami meracik gambar-gambar sederhana tentang percakapan yang hangat dalam keluarga, sekolah, dan komunitas dengan memakai latar belakang situasi Aceh. Setting kedai kopi, wanita-wanita berkerudung, adalah elemen lokal yang kami konsepkan dalam cerita.

Pram sedang menggambar untuk ilustrasi project

Taman di Selatan Jakarta, tempat kami diskusi dan menggambar

Salah satu ilustrasi
HARAPAN

Ini adalah ikhtiar kecil untuk menyampaikan pesan yang menurut saya penting. Pada awalnya ada sedikit keraguan di hati tentang project ini. Sudah cukup ilmiahkan? Pentingkah? Benar atau tidak pesannya? Dimengertikah? atau kegalauan-kegalauan lainnya. Namun akhirnya saya memutuskan untuk menyelesaikannya dan membagikan ke publik. Paling tidak ini menjadi pencapaian bagi diri saya dan Priambudi yang baru pertama kali berkolaborasi. Syukur-syukur pesannya bermanfaat bagi orang lain.  












Rapa'i case (Crochet)

Mum's great hands created my new rapa'i case..Always amused with the beauty of handycraft..