Friday, January 24, 2014

Lila Bersiap Untuk Pawai (Lila Ready for Parade)

Lila is very happy because she will participate in a parade. Her mother took Lila in the beauty parlor. The beautician make Lila up to be an Acehnese princess. The lipstick is put on her lips. She wears beautiful Acehnese traditional gown and many jewelry. She think, she is a real princess now.


Ide dari buku ini adalah ingatan masa kecil saya tentang kakak saya yang bersiap untuk pawai. Pagai-pagi sekali ia dibawa oleh ibu ke salon tetangga kami. Dan pulang-pulang voila dia sudah terlihat sangat cantik memakai pakaian Aceh.

Pawai maulod 2013 Banda Aceh


Dalam buku ini, saya ingin berbagi keindahan pakaian adat khas aceh dan segala tata riasnya (khusunya pakaian anak perempuan). Saya ingin semua anak-anak menjadi bangga dengan pakaian adat mereka dan melihatnya sebagai sesuatu yang indah.

Dalam pembuatan buku ini, saya meminta bantuan kakak saya untuk menulis cerita awal. kami melakukan penelitian kecil-kecilan untuk buku ini, misalnya untuk mengetahui nama lokal untuk semua potong pakaian, perhiasan, dan tata riasnya. Misalnya saja sanggul 'cot' untuk sanggul kerucut khas aceh, 'patham doe' untuk nama mahkotanya, atau 'silueweu metanjong' untuk nama celana berbordir emasnya. Kami ingin buku ini bukan hanya sebagai buku cerita hiburan tetapi juga sarana edukasi budaya.


Sebagian besar gaya pakaiannya yang kami pakai adalah gaya tradisional, maksudnya bukan pakaian Aceh modifikasi.Tapi menggunakan gaya tradisional asli mungkin juga bisa menjadi masalah karena memang gaya-gaya ini terus berubah sepanjang zaman.

Pakaian aceh yang terus berkembang (warna, bordir, hiasan kepala dsb). Gambar sebelah kiri dari buku
Album Seni Budaya Aceh cetakan Depdikbud
Malah kalau mudur beberapa puluh tahun kebelakang baju ini pun tidak sama dengan sekarang.
Pakaian adat aceh zaman dahulu (sumber: Indonesia tempoe doeloe.com dan kompasiana)
Lalu dari mana sebenarnya baju Aceh sekarang berasal. Mungkin ia adalah hasil perpaduan berbagai budaya berbagai suku bangsa yang pernah datang ke Aceh. Namun saya menemukan ada hal yang menarik di sini. Dengan tidak sengaja saya menemukan gambar pakaian traditional Kamboja, ada bagian-bagian di sana yang mirip dengan pakaian trasional Aceh, apakah ini ada kaitannya kerajaan Champa yang kabarnya asal muasal  orang Aceh. Entahlah ada hubungannya atau tidak. Perlu diteliti lebih lanjut.

sumber: ousaphealim.blogspot.com

Hal menarik lain dari pakaian tradisional wanita Aceh adalah kenyataan bahwa pakaian ini adalah satu-satunya pakaian adat di Indonesia yang menggunakan celana, bukannya rok. Entahlah mengapa? Tapi memang di Aceh, wanita relatif punya peran yang besar dalam tatanan sosialnya. Sebut saja Laksamana Malahayati yang menjadi panglima perang yang tangguh di samudera. Bila sekarang orang banyak berbicara tentang persamaan gender, di Aceh, hal ini sudah dimulai sejak zaman dahulu.




Semoga buku ini bisa menjadi dokumentasi yang mudah dicerna tentang pakaian adat aceh untuk anak-anak. Bila tujuh belas agustus tiba, saya ingin anak-anak bangga memakai pakaian daerahnya, karena tentunya tersimpan banyak cerita, filosofi, dan sejarah di baliknya..

Ini foto buku yang telah dicetak...




No comments:

Post a Comment